Negara semakin brutal bertindak nyata untuk mempermudah masuknya aktifitas pertambangan diberbagai daerah khususnya dikabupaten morowali itu sendiri. Menurut Komite Literasi Kerakyatan-Morowali (KLK-M) kondisi wilayah kab.Morowali hari ini makin mengkhawatirkan khususnya Kecamatan Bungku Tengah. Pasalnya, dari tiga Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang mengkavling wilayah kecamatan tersebut beberapa perusahaan terindikasi telah mulai melakukan aktivitas ganti rugi lahan, Salah satunya PT Sugico Pendragon Energi yang mengantongi izin dengan luas wilayah 4.250 ha.
“Sampai saat ini sikap pemerintah belum menunjukkan sikap untuk betul-betul menyelamatkan Bungku Tenggah dari ancaman tambang”
Koordinator Tim Kampanye KLK-Morowali, Aulia Rahman menilai, aktivitas tersebut sebagai langkah awal perusahaan untuk membuka jalan, sehingga perusahaan lain akan ikut masuk, jika hal ini tidak cepat untuk kita antisipasi dan masyarakat tidak segera merespon maka wilayah Bungku tengah yang harusnya bisa difokuskan sebagai wilayah perkotaan akan semakin terancam dan krisis ruang hidup hingga ruang aman kita kedepannya.
“Aulia Rahman menyampaika bahwa dengaan masuknya kembali beberapa IUP, di kecamatan Bungku Tengah akan memperhadapkan kita pada masalah baru, yang seharusnya beberapa tahun sebelumnya ada tindakan secara tegas oleh pemerintah daerah karena ini untuk kepentingan kita bersama bagaimna menjaga kecamatan Bungku Tengah tidak menjadi tempat beraktivitas nya tambang”
Secara terbuka juga kami sampaikan sikap penolakan kami atas masuknya tambang dibungku tenggah ini harus jadi fokus pemerintah Daerah Morowali untuk selesaikan Karena masyarakat menolak keras tambang ini masuk di Bungku tenggah, bahkan beberapa tahun terahir aksi penolakan telah kita lakukan hal ini tentunya menunjukkan sikap keseriusan kita dalam menolak.
Hadirnya tambang menaruh ke khawatiran yang besar atas rusaknya lingkungan dan kenyamanan kita di Bungku Tengah, saya juga khawatir akan adanya kerja sama yang dibangun bersama pihak pemerintah setempat untuk melakukan proses percepatan kebutuhan perusahaan untuk beroperasi.
Aulia Rahman juga menegaskan akan mengajak seluruh elemen masyarakat, pemuda untuk bersatu menolak tambang dan wujudkan ruang aman Bungku Tengah, jika pemerintah tidak serius menyikapi permasalahan akan hadirnya tambang, maka bersatu berjuang bersama seluruh masyarakat akan kami lakukan dan gerakan penolakan tambang dalam bentuk apapun akan kami tempuh untuk menjaga ruang aman tetap tercipta di Bungku Tengah. tutupnya kepada billitanomorowali.com





