Gerakan Revolusi Demokratik Komite Kabupaten Morowali (GRD KK-MOROWALI) lakukan unjuk rasa bersama Aliansi Masyarakat Desa Fatufia Bersatu, mendesak PT. Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) untuk segera atasi dampak debu batu bara, unjuka rasa berlangsungng depan kantor PT.IMIP Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng). Sabtu 16/11/24.
Desa Fatufia salah satu Desa yang berdampingan langsung dengan kawasan PT.IMIP, sehingga dampak aktifitas pertambangan dirasakan langsung oleh warga fatufia karena jarak yang cukup dekat membuat Desa fatufia menjadi sasaran utama dari dampak yang dihasilakn oleh PT.IMIP.
“mulai dari aktifitas pembongkaran batu bara di kawasan Pelabuhan PT. IMIP, pihak enviro serta PT.Bintang Delapan Terminal (BDT) harus serius menyikapi permasalahan yang disuarakan masyarakat Desa fatufia, karena lokasi stockpile batu bara ada di wilayah desa fatufia dekat dengan pemuikman warga tentu ini sangat berdampak buruk bagi kesehatan”
Gerakan perlawanan yang dilakukan masyarakat Desa Fatufia hari ini adalah bentuk kekesalan masyarakat terhadap pihak PT.IMIP belum tunaikan janji-janji pada tahun 2023 lalu yang disepakati bersama masyarakat, perjanjian tersebut tertuang dalam berita acara yang ditandatangani di atas materai dan tujuh point kesepakatan tersebut menyangkut keamanan dan keyamanan dalam pemukiman warga Desa Fatufia jadi jangan dianggap sepelah. Kata Amrin Selaku ketua GRD KK-MOROWALI.
Sejalan dengan hal tersebut Ketua Aliansi Masyarakat Desa Fatufia Bersatu Halaudin menyampaikan, tujuan aksi damai ini adalah kembali untuk menuntut janji PT.IMIP yang telah disepakati bersama masyarakat pada tahun 2023,
Salah satunya Kami menuntut agar stockpile yang ada di kawasan Pelabuhan PT.IMIP segera ditutup karena telah memberi dampak buruk bagi masyarakat Desa Fatufia.
“sehingga kami sebagai warga Desa Fatufia yang setiap harinya tinggal berdekatan dengan aktivitas PT.IMIP sangat tergangu bahkan kami rawan mengalami penyakit ispa karena Kampung kami menjadi kotor, tempat ibadah kami juga kotor belum lagi debu batu bara berterbangan sampai ke rumah”
Halaudin juga menambahkan, terkait keberadaan stockpile batu bara di Fatufia, ia menegaskan agar perusahaan dan pemerintah Daerah tidak tutup mata demi menjaga kesehatan warga yang terdampak khusunya di Desa Fatufia.
“Kami akan terus bergerak bersama teman teman pemuda mahasiswa dan organisasi kerakyatan dikabupaten morowali sampai tuntutan kami di iyakan oleh pihak IMIP demi terciptanya kehidupan dan lingkungan kami yang lebih baik” ungkapnya.





